Posted by: ahahermanto | May 5, 2012

Pestisida Nabati

TUGAS TERSTRUKTUR

MATA KULIAH TEKNOLOGI PESTISIDA RAMAH LINGKUNGAN

“Pestisida Nabati dari Daun Pepaya”

Oleh:

ARIF HERMANTO

0910480021

Dosen Pengampu      : Dr. Ir. Mintarto Martosudiro, MS.

 

 

 MINAT HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012


 

Latar Belakang

Berkembangnya penggunaan pestisida sintesis yang dinilai praktis oleh para petani dan pecinta tanaman untuk mencegah tanamannya dari serangan hama, ternyata membawa dampak negatif yang cukup besar bagi manusia dan lingkungan. Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) tercatat bahwa di seluruh dunia terjadi keracunan pestisida antara 44.000 – 2.000.000 orang setiap tahunnya. Dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis adalah meningkatnya daya tahan hama terhadap pestisida (resistansi hama itu sendiri), membengkaknya biaya perawatan akibat tingginya harga pestisida dan penggunaan yang kurang tepat dapat mengakibatkan keracunan bagi manusia dan ekosistem di lingkungan menjadi tidak stabil / tidak seimbang.

Cukup tingginya dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis, mendorong berbagai usaha untuk menekuni pemberdayaan / pemanfaatan pestisida alami sebagai alternatif pengganti pestisida sintesis. Salah satu pestisida alami yang dapat digunakan adalah ekstrak daun pepaya. Selain ramah lingkungan, pestisida alami merupakan pestisida yang relatif aman dalam penggunaannya dan ekonomis. Untuk itu, penulis akan membahas mengenai pemanfaatan ekstrak daun pepaya (Carica papaya) sebagai pestisida alami yang ramah lingkungan.

Sejarah Penemuan

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dilakukan, sejauh ini tidak diketahui sejarah penemuan pestisida nabati dari ekstrak daun pepaya terutama dari dimensi waktu. Namun, terdapat satu rujukan yang menyebutkan bahwa awal mula pemanfaatan pestisida daun papaya dimulai melalui sebuah penelitian dan pengamatan aplikasi pestisida tersebut pada pertanaman bayam, dan dari hasil pengamatan terssbut diketahui bahwa terdapat pengaruh yang nyata dari aplikasi pestisida ekstrak daun pepaya terhadap serangan ulat pada pertanaman bayam.

Dukungan Alam Terhadap Bahan Baku

Di Indonesia tanaman pepaya tersebar dimana-mana bahkan telah menjadi tanaman perkarangan. Senrta penanaman buah pepaya di Indonesia adalah daerah Jawa barat (kabupaten Sukabumi), Jawa Timur (kabupaten Malang), Pasar Induk Kramat Jati DKI, Yogyakarta (Sleman), Lampung Tengah, Sulawesi Selatan (Toraja), Sulawesi Utara (Manado). (Anonymous, 2012).

Berdasarkna kondisi tersebut menunjukkan bahwa populasi pepaya memang cukup tinggi di Indonesia . kondisi iklim yang sesuai dengan kondisi di Negara aslanya juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pepaya di Indonesia. Sehingga dukungan alam terhadap ketersediaan bahan baku pepaya cukup baik di Indonesia.

 Nama Bahan Aktif

Pepaya mengandung enzim papain, alkaloid karpaina, psudo karpaina, glikosid, karposid, saponin, beta karotene, pectin, d-galaktosa, l-arabinosa, papain, papayotimin papain, vitokinose, glucoside cacirin, karpain, papain, kemokapain, lisosim, lipase, glutamin, dan siklotransferase. (Setiawati, 2008).

Sedangkan pada daun (Carica papaya) mengandung berbagai macam zat, antara lain : vitamin A 18250 SI , vitamin B1 0,15 mg, vitamin C 140 mg, kalori 79 kal, protein 8,0 gram, lemak 2 gram, hidrat Arang 11,9 gram, kalsium 353 mg, fosfor 63 mg, besi 0,8 mg, air 75,4 gram , papayotin, kautsyuk, karpain, karposit, Daun pepaya mengandung bahan aktif “Papain”, sehingga efektif untuk mengendalikan “ulat dan hama penghisap”. (Juliantara, 2012)

Bahan aktif untuk pembuatan pestisida daun pepaya adalam Papain.

Sasaran

Bebarapa OPT sasaran yang dapat dikendalikan dengan aplikasi pestisida nabati dari daun pepaya.

  1. Berbagai jenis ulat,
  2. Cendawan
  3. Mosaik virus
  4. Embun tepung
  5. Hama yang terdapat dalam tanah
  6. Trips dan kutu kebul
  7. Hama – hama pengisap

 Mekanisme Peracunan

Tanaman pepaya adalah tanaman yang tergolong kedalam genus carica, famili caricaceae. Tanaman pepaya hampir semua bagiannya mulai dari akar, daun, getah sampai biji dapat dimanfaatkan. Papain adalah enzim proteolitik yang telah dikenal sebagai pelunak daging. Zat tersebut melakukan proses pemecahan jaringan ikat yang disebut proses proteolitik. Semakin banyak protein yang dipecah, daging yang dihasilkan semakin lunak. Papain melemaskan cacing dengan cara merusak protein tubuh cacing dan cacing akan keluar dalam keadaan hidup. Hal tersebut menunjukkan bahwa papain bekerja sebagai vermifuga. (Faidzin, 2012).  Kondisi tersebut yang dapat dimanfaatkan untuk membunuh hama secara langsung maupun secra sistemik.

Beberapa species Carica papaya ternyata cukup berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pestisida nabati. Menurut Subiyakto Sudarmo (2005), daun pepaya mengandung enzim papain yang efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.

Enzim papain merupakan enzim pprotase yang dapat menyerang dan melarutkan komponen penyusun kutikula serangga.

 Pembuatan (Ramuan)

      (Faidzin, 2012)

Teknik Aplikasi
            Berdasarkan informasi pada tabel diatas, aplikasi dapat dilakuan secar sistemik atau pun kontak tergantung OPT yang menyerang tanaman. Aplikasi dengan cara disemprotkan pada permukaan daun (sistemik) dan langsung dismprotkan pada tubuh hama (kontak).

Pemasaran
Sejauh ini informasi mengenai pemasaran, merk dagang atau produk belum diketahui. Sehingga mungkion dapat menjadi prospek yang bagus untuk pengembangan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2012. Carica papaya. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta  http://www.ristek.go.id.

Faidzin. 2012. Pengaruh Air Perasan Daun Pepaya (Carica papaya, linn)  terhadap Hama Bayam Cabut (Amaranthus tricolor Sp.) SMA Sugar Group

Juliantara, Ketut. 2012. Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) sebagai Pestisida Alami yang Ramah Lingkungan. http://www.kompasiana.com/

Setiawati, Wiwin., Dkk. 2008. Tumbuhan bahan pestisida nabati. Balai Penelitian Sayuran.

Subiyakto. 2005.”Insektisida nabati” Sebagai Alternatif Pengendalian Serangga, Ballitas


Responses

  1. Nice info..
    Thanks.. 😀

  2. my pleasure
    smoga brmnfaat


Leave a reply to ahahermanto Cancel reply

Categories